Guru ideal menurut falsafah Jawa

GURU IDEAL MENURUT FALSAFAH JAWA

Lamun sira anggeguru kaki,
amiliha sujanma kang nyata,
ingkang becik martabate,...
sarta kang wruh ing kukum,
kang ngibadah lan kang ngirangi,
sukur antuk wong tapa,
ingkang wus amungkul,
tan mikir pawehing liyan,
iku pantes sira guronana kaki,
sartane kawruhana.

Kalau kamu hendak berguru nak
pilihlah manusia yang utama,
yang baik martabatnya
dan yang tahu mengenai hukum
yang beribadah dan yang berpuasa
syukur dapat orang yang suka tirakat,
yang sudah mengendap batinnya
tidak memikirkan pemberian orang lain,
itu jadikan gurumu nak,
semua ilmunya pelajarilah.

Demikianlah nasihat yang terdapat pada serat wulangreh karya Paku Buwono IV atau sunan Bagus, Raja dari kerajaan Surakarta Hadiningrat
Pertanyaannya masih mungkinkah di jaman ini mendapat guru yang memenuhi kriteria tersebut?